Sabtu, 14 November 2015
Rabu, 11 November 2015
MAKALAH HIDROLOGI DAN LINGKUNGAN
Makalah
HIDROLOGI DAN LINGKUNGAN
HIDROLOGI DAN LINGKUNGAN
Disusun oleh
Hambrani A1A513229
Dosen
1. Drs.
H. Sidharta Adyatma, M. Si.
2. Dr.
Deasy Arisanty, M.Sc.
Program
Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
2014
1.
Definisi Hidrologi
Pengertian
dan Definisi dari Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari pergerakan,
distribusi dan kualitas air di muka bumi.
Kata Hidrologi berasal dari Bahasa Yunani: Hydrologia yang berarti "ilmu
air". Hidrologi juga mempelajari siklus air atau siklus hidrologi
dan sumber daya air yang ditujukan untuk kesejahteraan manusia.
Orang
yang mempelajari hidrologi disebut Hydrologists. Para ahli Hydrologists memberi
masukan informasi yang diperlukan untuk menemukan persediaan air bersih yang
cukup, termasuk juga mempelajari banjir dan pencemaran air.
Sebagai
tambahan, hydrologists mempelajari sifat fisik dan sifat kimia dari air. Secara
alami, air beredar melalui suatu sistem yang disebut siklus air atau siklus
hidrologi. Siklus ini dimulai ketika panas dari matahari menyebabkan air
samudra menguapkan dan menjadi uap air. Uap air itu terkumpul di Atmosfir
secara berangsur-angsur menjadi dingin dan membentuk awan.
Ketika
kumpulan air sudah menjadi berat akan jatuh menjadi hujan atau juga berbentuk
salju. Kebanyakan hujan dan salju mengalir ke laut tetapi ada yang terserap dan
tersimpan di dalam tanah. Ada dua sumber air bersih utama: (1) air permukaan (surface
water) dan (2) air tanah (ground water). Air Permukaan
mengalir di atas permukaan menuju ke danau, sungai, dan laut. Air tanah meresap
sampai atau melalui sela pori-pori kecil batu karang. Sebagian air tanah
mengalir lewat aliran air atau sungai bawah tanah.
Hydrologists
mempelajari semua itu untuk mendapatkan persediaan sumber air bersih. Mereka
membantu memilih lokasi yang terbaik untuk pengeboran sumur-sumur untuk
menemukan air tanah di area padang pasir. Para Hydrologists mencoba untuk
mencegah atau mengurangi pencemaran air. Mereka mempelajari efek pencemaran
dalam pergerakan air sampai terjadinya suatu siklus. Ilmu hidrologi menyediakan
informasi cara untuk mengendalikan dan memprediksi terjadinya banjir.
2. Ragam
Cabang Ilmu Hidrologi
a. Limnologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air
yang terdapat pada suatu depresi yang tergenang pada suatu cekungan.
b. Potamologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang terdapat di atas
permukaan tanah dan merupakan air yang mengalir.
c. Oceanografi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari morfologi,topografi,biologi laut dan lautan.
d. Kriologi adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang es dan salju.
e. Hidrometeorologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang poblematika Hidrologi yang
berkaitan dengan meteorologi.
f. Geohidrologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang terdapatnya gerakan air di
bawah permukaan tanah.
g.
Hidrogeologi (‘hidro’ berarti air, dan ‘geologi’
berarti ilmu mengenai batuan) merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari
penyebaran dan pergerakan air tanah, air dalam tanah dan air batuan di kerak
Bumi (umumnya dalam akuifer). Istilah ‘Geohidrologi’ sering digunakan
secara bertukaran. Beberapa kalangan membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau
ahli rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli
geologi yang mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi).
3. Asal-Usul
Air
4. Siklus
Hidrologi
a. Siklus
Air
Siklus air atau daur hidrologi
adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan adanya proses
pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi penguapan hingga
akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air menjadi titik
air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah menjadi
titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke dalam tanah, singgah di
dedaunan, mengalir menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau, atau
menguap lagi ke atmosfer.
Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi:
Siklus hidrologis dapat dibedakan menjadi:
1.
Siklus pendek
Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air
dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut.
Bagaimana terjadinya siklus pendek? Air laut mengalami evaporasi (penguapan),
karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas
sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk
awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas
laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi
lagi.
2.
Siklus menengah
Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam
bentuk uap air karena panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air
laut ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari
evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara. Suatu
saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian menjadi hujan.
Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai,
danau, dan menuju ke laut lagi.
3. Siklus panjang
Panas sinar matahari menyebabkan
evaporasi air laut. Angin membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung
bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan tubuh perairan
lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi
awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian
meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya
presipitasi tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air
hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah
menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air tanah
ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul
ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung
paling lama dan prosesnya paling lengkap.
b. Komponen Siklus Hidrologi
1. Evaporasi
Air di permukaan bumi, baik di
daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari kemudian berubah menjadi
uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air juga dikeluarkan dari
daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi. Setiap hari
tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali sebanyak
air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap
tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil
kubik berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang
paling penting juga berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang hidup.
Proses semuanya itu disebut evapotranspirasi.
2. Transpirasi
Merupakan proses pelepasan uap air
yang berasal dari tumbuh - tumbuhan melalui bagian daun, terutama stomata atau
mulut daun.
3. Evapotranspirasi
4. Kondensasi
Uap air naik ke lapisan atmosfer
yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan, sehingga terjadi perubahan wujud
melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju dan es. Kumpulan
embun, titik-titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut dan awan.
5.
Presipitasi (Hujan)
Presipitasi atau curah hujan
ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin besar dan
menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan hujan,
salju, dan hujan batu (hail) berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut
bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh,
ketika awan-awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut
menjadi dingin, dan kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air
tersebut jatuh sebagai hujan, salju, dan hujan batu (hail), tergantung pada
suhu udara sekitarnya.
6.
Adveksi
Merupakan proses pengangkutan air
dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas maupun uap air dari satu
lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.
7.
Infiltrasi (Perkolasi)
Air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi khususnya daratan, kemudian meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir
secara infiltrasi atau perkolasi melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan
batuan, sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian menjadi
air bawah tanah.
8.
Surface run off
Air dapat bergerak akibat aksi
kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air
permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan
sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
berakhir ke laut.
9.
Intersepsi
Hujan turun di hutan yang lebat,
tetapi air tidak sampai ke tanah, akibat intersepsi, air hujan tertahan oleh
daun-daunan dan batang pohon
c. Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditranport oleh media air, angin, es/gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dari proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan Sand Dunes yang terdapat di gurun-gurun dan di tepi pantai adalah hasil dari pengendapan material – material yang diangkut oleh angin.
Bentang alam yang ada saat ini adalah hasil dari proses proses geologi yang terjadi di masa lampau. Pada saat ini proses proses geologi (endogenik dan eksogenik) tetap berlangsung dan secara berlahan dan pasti akan merubah bentuk bentang alam yang ada saat ini. Proses proses eksogen yang terjadi di permukaan bumi dapat dikelompokkan berdasarkan agen/media yang mempengaruhinya, yaitu air, angin, gletser dan iklim
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditranport oleh media air, angin, es/gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dari proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan Sand Dunes yang terdapat di gurun-gurun dan di tepi pantai adalah hasil dari pengendapan material – material yang diangkut oleh angin.
Bentang alam yang ada saat ini adalah hasil dari proses proses geologi yang terjadi di masa lampau. Pada saat ini proses proses geologi (endogenik dan eksogenik) tetap berlangsung dan secara berlahan dan pasti akan merubah bentuk bentang alam yang ada saat ini. Proses proses eksogen yang terjadi di permukaan bumi dapat dikelompokkan berdasarkan agen/media yang mempengaruhinya, yaitu air, angin, gletser dan iklim
d. Agen Geomorfologi
Proses-proses utama yang bertanggung jawab yang terjadi di permukaan bumi untuk kebanyakan bentuk-bentuk permukaan bumi adalah angin, gelombang, pelapukan, mass wasting, air bawah tanah, air permukaan, gletser, tektonik dan volkanisme. Apabila air jatuh keatas permukaan bumi, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi. Air akan terkumpul sebagai tumpukan salju didaerah-daerah puncak pegunungan yang tinggi atau sebagai gletser. Ada pula yang terkumpul didanau-danau. Yang jatuh menimpa tumbuh- tumbuhan dan tanah, akan menguap kembali kedalam atmosfir atau diserap oleh tanah melalui
akar-akar tanaman, atau mengalir melalui sistim sungai atau aliran bawah tanah.
Proses-proses utama yang bertanggung jawab yang terjadi di permukaan bumi untuk kebanyakan bentuk-bentuk permukaan bumi adalah angin, gelombang, pelapukan, mass wasting, air bawah tanah, air permukaan, gletser, tektonik dan volkanisme. Apabila air jatuh keatas permukaan bumi, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi. Air akan terkumpul sebagai tumpukan salju didaerah-daerah puncak pegunungan yang tinggi atau sebagai gletser. Ada pula yang terkumpul didanau-danau. Yang jatuh menimpa tumbuh- tumbuhan dan tanah, akan menguap kembali kedalam atmosfir atau diserap oleh tanah melalui
akar-akar tanaman, atau mengalir melalui sistim sungai atau aliran bawah tanah.
1.
Proses Sungai (Fluvial Process)
Sungai dan cabang-cabang sungai tidak saja hanya mengangkut air, tetapi juga sedimen. Air yang mengalir di saluran disepanjang saluran sungai, mampu memobilisasi sedimen dan mengangkutnya kebagian hilir, baik yang berbentuk bed load (partikel berukura kasar), suspended load (partikel berukuran halus) atau dissolved load (partikel yang larut dalam air). Kecepatan pengangkutan sedimen sangat tergantung ketersediaan sedimen itu sendiri serta material sedimen yang masuk kedalam sungai. Sebagaimana aliran sungai yang mengalir pada berbagai tipe bentangalam, dan umumnya meningkat dalam ukurannya sebagai akibat dari bersatunya anak-anak sungai ke sungai induknya. Jaringan sungai ini kemudian membentuk suatu sistem aliran yang sering disebut dengan dendritik, atau mengadopsi dengan pola lainnya tergantung pada topografi regional dan kondisi geologi yang mendasarinya. Diatas permukaan Bumi, air akan mengalir melalui jaringan pola aliran sungai menuju bagian- bagian yang rendah. Setiap pola aliran mempunyai daerah pengumpulan air yang dikenal
Sebagai daerah aliran sungai atau disingkat sebagai DAS atau drainage basin . Setiap DAS dibatasi dari DAS disebelahnya oleh suatu tinggian topografi yang dinamakan pemisah aliran (drainage divide). Dengan digerakkan oleh gayaberat, air hujan yang jatuh dimulai dari daerah pemisah aliran akan mengalir melalui lereng sebagai lapisan lebar berupa air-bebas dengan ketebalan hanya beberapa Cm saja yang membentuk alur-alur kecil. Dari sini air akan bergabung dengan sungai baik melalui permukaan atau sistim air bawah permukaan. Dalam perjalanannya melalui cabang-cabangnya menuju ke sungai utama dan kemudian
bermuara di laut, air yang mengalir dipermukaan melakukan kegiatan-kegiatan mengikis, mengangkut dan mengendapkan bahan-bahan yang dibawanya. Meskipun sungai-sungai yang ada dimuka bumi ini hanya mengangkut kira-kira 1/1000.000 dari jumlah air yang ada di Bumi, namun ia merupakan gaya geologi yang sangat ampuh yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Hasil utama yang sangat menonjol yang dapat diamati adalah terbentuknya lembah-lembah yang dalam yang sangat menakjubkan diatas muka bumi ini.
Sungai dan cabang-cabang sungai tidak saja hanya mengangkut air, tetapi juga sedimen. Air yang mengalir di saluran disepanjang saluran sungai, mampu memobilisasi sedimen dan mengangkutnya kebagian hilir, baik yang berbentuk bed load (partikel berukura kasar), suspended load (partikel berukuran halus) atau dissolved load (partikel yang larut dalam air). Kecepatan pengangkutan sedimen sangat tergantung ketersediaan sedimen itu sendiri serta material sedimen yang masuk kedalam sungai. Sebagaimana aliran sungai yang mengalir pada berbagai tipe bentangalam, dan umumnya meningkat dalam ukurannya sebagai akibat dari bersatunya anak-anak sungai ke sungai induknya. Jaringan sungai ini kemudian membentuk suatu sistem aliran yang sering disebut dengan dendritik, atau mengadopsi dengan pola lainnya tergantung pada topografi regional dan kondisi geologi yang mendasarinya. Diatas permukaan Bumi, air akan mengalir melalui jaringan pola aliran sungai menuju bagian- bagian yang rendah. Setiap pola aliran mempunyai daerah pengumpulan air yang dikenal
Sebagai daerah aliran sungai atau disingkat sebagai DAS atau drainage basin . Setiap DAS dibatasi dari DAS disebelahnya oleh suatu tinggian topografi yang dinamakan pemisah aliran (drainage divide). Dengan digerakkan oleh gayaberat, air hujan yang jatuh dimulai dari daerah pemisah aliran akan mengalir melalui lereng sebagai lapisan lebar berupa air-bebas dengan ketebalan hanya beberapa Cm saja yang membentuk alur-alur kecil. Dari sini air akan bergabung dengan sungai baik melalui permukaan atau sistim air bawah permukaan. Dalam perjalanannya melalui cabang-cabangnya menuju ke sungai utama dan kemudian
bermuara di laut, air yang mengalir dipermukaan melakukan kegiatan-kegiatan mengikis, mengangkut dan mengendapkan bahan-bahan yang dibawanya. Meskipun sungai-sungai yang ada dimuka bumi ini hanya mengangkut kira-kira 1/1000.000 dari jumlah air yang ada di Bumi, namun ia merupakan gaya geologi yang sangat ampuh yang menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Hasil utama yang sangat menonjol yang dapat diamati adalah terbentuknya lembah-lembah yang dalam yang sangat menakjubkan diatas muka bumi ini.
2.
Pengikisan sungai
Cara sungai mengikis dan menoreh lembahnya adalah dengan cara (1) abrasi, (2)merenggut dan mengangkat bahan-bahan yang lepas, (3) dengan pelarutan. Cara yang pertama atau abrasi merupakan kerja pengikisan oleh air yang paling menonjol yang dilakukannya dengan menggunakan bahan-bahan yang diangkutnya, seperti pasir, kerikil.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan hydrolic lifting, yang terjadi sebagai akibat tekanan oleh air, khususnya pada arus turbelensi. Batuan yang sudah retak-retak atau menjadi lunak karena proses pelapukan, akan direnggut oleh air. Dalam keadaan tertentu air dapat ditekan dan masuk kedalam rekahan-rekahan batuan dengan kekuatan yang dahsyat yang mempunyai kemampuan yang dahsyat untuk menghancurkan batuan yang membentuk saluran atau lembah. Air juga dapat menoreh lembahnya melalui proses pelarutan, terutama apabila sungai itu mengalir melalui batuan yang mudah larut seperti batukapur.
Cara sungai mengikis dan menoreh lembahnya adalah dengan cara (1) abrasi, (2)merenggut dan mengangkat bahan-bahan yang lepas, (3) dengan pelarutan. Cara yang pertama atau abrasi merupakan kerja pengikisan oleh air yang paling menonjol yang dilakukannya dengan menggunakan bahan-bahan yang diangkutnya, seperti pasir, kerikil.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan hydrolic lifting, yang terjadi sebagai akibat tekanan oleh air, khususnya pada arus turbelensi. Batuan yang sudah retak-retak atau menjadi lunak karena proses pelapukan, akan direnggut oleh air. Dalam keadaan tertentu air dapat ditekan dan masuk kedalam rekahan-rekahan batuan dengan kekuatan yang dahsyat yang mempunyai kemampuan yang dahsyat untuk menghancurkan batuan yang membentuk saluran atau lembah. Air juga dapat menoreh lembahnya melalui proses pelarutan, terutama apabila sungai itu mengalir melalui batuan yang mudah larut seperti batukapur.
3.
Pengangkutan oleh sungai
Sungai juga ternyata merupakan media yang mampu mengangkut sejumlah besar bahan yang terbentuk sebagai akibat proses pelapukan batuan. Banyaknya bahan yang diangkut ditentukan oleh faktor iklim dan tatanan geologi dari suatu wilayah. Meskipun bahan-bahan yang diangkut oleh sungai berasal antara lain dari hasil penorehan yang dilakukan sungai itu sendiri, tetapi ternyata yang jumlahnya paling besar adalah yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan. Proses pelapukan ternyata menghasilkan sejumlah besar bahan yang siap untuk diangkut baik oleh sungai maupun oleh cara lain seperti gerak tanah, dan air tanah. Bagaimana cara air mengalir mengangkut bahan-bahannya akan diuraikan sebagai berikut: Dengan cara melarutkan. Jadi dalam hal ini air pengangkut berfungsi sebagai media larutan. Dengan suspensi, atau dalam keadaan bahan-bahan itu terapung didalam air. Kebanyakan sungai-sungai (meskipun tidak semuanya) mengangkut sebahagian besar bebannya melalui cara ini, terutama sekali bahan-bahan berukuran pasir dan lempung. Tetapi pada saat banjir, bahan-bahan berukuran yang lebih besar dari itu juga dapat diangkut dengan cara demikian. Dengan cara didorong melalui dasar sungai (bed load). Agak berbeda dengan cara sebelumnya, cara ini berlangsung kadang-kadang saja, yaitu pada saat kekuatan airnya cukup besar untuk menggerakkan bahan-bahan yang terdapat di dasar sungai.
Sungai juga ternyata merupakan media yang mampu mengangkut sejumlah besar bahan yang terbentuk sebagai akibat proses pelapukan batuan. Banyaknya bahan yang diangkut ditentukan oleh faktor iklim dan tatanan geologi dari suatu wilayah. Meskipun bahan-bahan yang diangkut oleh sungai berasal antara lain dari hasil penorehan yang dilakukan sungai itu sendiri, tetapi ternyata yang jumlahnya paling besar adalah yang berasal dari hasil proses pelapukan batuan. Proses pelapukan ternyata menghasilkan sejumlah besar bahan yang siap untuk diangkut baik oleh sungai maupun oleh cara lain seperti gerak tanah, dan air tanah. Bagaimana cara air mengalir mengangkut bahan-bahannya akan diuraikan sebagai berikut: Dengan cara melarutkan. Jadi dalam hal ini air pengangkut berfungsi sebagai media larutan. Dengan suspensi, atau dalam keadaan bahan-bahan itu terapung didalam air. Kebanyakan sungai-sungai (meskipun tidak semuanya) mengangkut sebahagian besar bebannya melalui cara ini, terutama sekali bahan-bahan berukuran pasir dan lempung. Tetapi pada saat banjir, bahan-bahan berukuran yang lebih besar dari itu juga dapat diangkut dengan cara demikian. Dengan cara didorong melalui dasar sungai (bed load). Agak berbeda dengan cara sebelumnya, cara ini berlangsung kadang-kadang saja, yaitu pada saat kekuatan airnya cukup besar untuk menggerakkan bahan-bahan yang terdapat di dasar sungai.
4.
Proses Glasial (Glacial Process)
Secara geografis, penyebaran proses glasial terjadi di tempat tempat tertentu dan sebarannya terbatas. Proses glasial diketahui sebagai agen yang sangat efekti dalam perubahan bentangalam. Pergerakan es yang bersifat berlahan ke arah lsuatu lembah dapat menyebabkan abrasi dan gerusan pada batuan yang dilewatinya.
Secara geografis, penyebaran proses glasial terjadi di tempat tempat tertentu dan sebarannya terbatas. Proses glasial diketahui sebagai agen yang sangat efekti dalam perubahan bentangalam. Pergerakan es yang bersifat berlahan ke arah lsuatu lembah dapat menyebabkan abrasi dan gerusan pada batuan yang dilewatinya.
Selasa, 10 November 2015
pentingnya ilmu geografi bagi kehidupan
Nama : HAMBRANI
Nim : A1A513229
ESENSIALISME
Menurut beberapa ahli seperti Bintarto yang menyebutkan bahwa geografi
adalah ilmu pengetahuan yang menguraikan, menerangkan sifat-sifat bumi,
menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari ciri khas
mengenai bumi dalam ruang dan waktu, maka siswa perlu sekali mempelajari
geografi. Dimana dengan mempelajari geografi akan diperoleh berbagai ilmu
pengetahuan tentang bumi, alam dan gejala-gejala alam, serta penduduk dan dinamikanya sebagai lingkungan
terdekat bagi kehidupan manusia.EKSISTENSIALISME
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan, dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik, dan manusia di atas permukaan bumi. Kata geografi berasal dari Bahasa Yunani yaitu gĂȘo ("Bumi"), dan graphein ("tulisan", atau "menjelaskan").
Geografi juga merupakan nama judul buku bersejarah pada subjek ini, yang terkenal adalah Geographia tulisan Klaudios Ptolemaios (abad kedua).
Geografi lebih dari sekedar kartografi studi tentang peta Geografi tidak hanya menjawab apa, dan dimana di atas muka bumi, tapi juga mengapa di situ, dan tidak di tempat lainnya, kadang diartikan dengan "lokasi pada ruang." Geografi mempelajari hal ini, baik yang disebabkan oleh alam atau manusia. Juga mempelajari akibat yang disebabkan dari perbedaan yang terjadi itu.
Kamis, 28 Mei 2015
Pengertian Menurut Para Ahli
Konsep
geografi telah ada sejak zaman dahulu kala. Bangsa Yunani Kuno telah
berusaha mendokumentasikan berbagai macam keterangan yang berkaitan
dengan geografi. Geograf pertama pada masa itu adalah Thales (640-546
SM). a telah menyibukkan diri dengan berbagai penelitan dan menggali
informasi geografi dengan melakukan perjalanan ke berbagai tempat.
Langkah Thales diikuti oleh geograf Yunani lainnya. Sebut saja Herodotus (485-425 SM) yang membuat geografi sekitar wilayah timur tengah, Phytheas yang mengukur jarak matahari ke bumi dan yang paling fenomenal adalah Eratosthenes (276-194 SM) yang mampu menghitung keliling bumi hanya berselisih 1% dari keliling sebenarnya.
Berikut di bawah ini adalah kosep pengertian geografi dari beberapa ahli:
1. Immanuel Kant
Langkah Thales diikuti oleh geograf Yunani lainnya. Sebut saja Herodotus (485-425 SM) yang membuat geografi sekitar wilayah timur tengah, Phytheas yang mengukur jarak matahari ke bumi dan yang paling fenomenal adalah Eratosthenes (276-194 SM) yang mampu menghitung keliling bumi hanya berselisih 1% dari keliling sebenarnya.
Berikut di bawah ini adalah kosep pengertian geografi dari beberapa ahli:
1. Immanuel Kant
Geografi
adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau
gejala-gejala yanb tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi.
2. Alexander von Humboldt
2. Alexander von Humboldt
Alexander manyatakan bahwa gegorafi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam terhadap manusia.
3. Karl Ritter
Geografi
merupakan suatu telaah Bumi sebagai tempat hidup manusia. Hal-hal yang
menjadi objek studi geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi,
baik organik maupun anorganik yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
4. Friederich Ratzel
4. Friederich Ratzel
Ratzel
mengemukakan konsep geografi dalam bukunya yang berjudul Politische
Geographie. Konsep itu diberi nama Lebensraum yang artinya wilayah
geografis sebagai sarana bagi organism untuk berkembang. Ia melihat
suatu negara cenderung meluaskan Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia
miliki.
5. Elsworth Huntington
Geografi
adalah studi tentang fenomena pemukaan Bumi beserta penduduk yang
menghuninya. Ia menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara gejala
dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan penduduknya.
6. Paul Vidal de la Blache
6. Paul Vidal de la Blache
Vidal
merupakan pelopor teori posibilisme (kemungkinan) yang menyatakan bawah
lingkungan menawarkan kemunkinan manusia untuk hidup dan berkembang.
Menurutnya, geografi adalah ilmu yang mempelajarai bagaimana proses
produksi dilakukan manusia terhadap kemungkinan yang ditawarkan oleh
alam.
7. Halford Mackinder
7. Halford Mackinder
Menurut
Mackinder, Geografi adalah ilmu yang fungsi utamanya menyelediki
interaksi manusia dalam masyarakat dengan lingkungan yang berbeda
menurut lokasinya.
8. Bintaro
Geografi
pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan, menerangkan
sifat-sifat Bumi, menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-unsur Bumi
8. Bintaro
Langganan:
Postingan (Atom)